RETORIKA DALAM AKAD JUAL BELI URANG BANJAR DI KALIMANTAN SELATAN (PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH)

Authors

  • Nuryani Author
  • Arif Mubarok Author

Abstract

Abstrak

Retorika dalam jual beli merupakan seni menggunakan bahasa secara efektif untuk mempengaruhi atau meyakinkan calon pembeli. Ini melibatkan penggunaan berbagai teknik komunikasi yang dirancang untuk menarik perhatian, menimbulkan minat, memicu keinginan, dan akhirnya mendorong tindakan pembelian. Hal yang menarik adalah retorika dalam aktivitas jual beli yang dilakukan Urang Banjar seperti dalam hal ucapan (panggilan) beb, say, sayang kepada pembeli. Selain itu, ada suatu tradisi lokal yang disebut mahalabiu dan dikhawatirkan menimbulkan makna ganda (ambigu) yang tidak jarang mengarah pada indikasi pornografi. Perlu dikaji secara mendalam bagaimana retorika yang berkembang di lingkungan Urang Banjar ini dalam sudut pandang Hukum Ekonomi Syariah.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris dengan pendekatan penelitian sosiologi hukum. Lokasi penelitian di Kalimantan Selatan. Subjek penelitian adalah pedagang Urang Banjar dan Objek penelitian ini adalah retorika dalam akad jual beli Urang Banjar. Data dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, retorika dalam perdagangan adalah hal yang sah-sah saja, bahkan dalam Hukum Ekonomi Syariah pada dasarnya tidak terlarang jika mengacu pada hukum asal muamalah yakni boleh (mubah) selama tidak ada unsur atau dalil yang melarangnya. Namun, ketika retorika telah berkembang melalui akulturasi budaya dengan tujuan memperoleh keuntungan maka kajian terkait retorika tersebut perlu diperdalam agar tetap pada jalur yang sah dan tidak menimbulkan makna ganda (ambigu). Makna ganda dikhawatirkan dapat menimbulkan perbedaan pemahaman dan terjadinya kesalahan dalam menjalankan akad. Retorika dalam perdagangan juga tidak diperkenankan mengandung unsur pornografi dan menimbulkan syahwat. Meskipun barang yang dijual adalah halal namun dengan jalan yang salah maka proses perdagangan tidak akan memperoleh keberkahan.

 

Kata kunci: Akad Jual Beli; Retorika; Urang Banjar.

 

Abstract

Rhetoric in buying and selling is the art of using language effectively to influence or convince potential buyers. It involves the use of a variety of communication techniques designed to attract attention, generate interest, trigger desire and ultimately encourage the act of purchase. What is interesting is the rhetoric in Urang Banjar's buying and selling activities such as in terms of saying beb, honey to buyers. In addition, there is a local tradition called mahalabiu which is feared to be ambiguous and often leads to indications of pornography. It is necessary to study in depth how this rhetoric developed in the Urang Banjar environment from the perspective of Sharia Economic Law.

The type of research used is empirical legal research with a legal sociology research approach. The research location is in South Kalimantan. The research subject is Urang Banjar traders and the object of this research is the rhetoric in the sale and purchase contract of Urang Banjar. Data were collected using observation and interview techniques.

The results of this study indicate that, rhetoric in trade is a valid thing, even in Sharia Economic Law it is basically not prohibited if it refers to the original law of muamalah which is permissible (mubah) as long as there are no elements or arguments that prohibit it. However, when rhetoric has developed through cultural acculturation with the aim of gaining profit, studies related to rhetoric need to be deepened so that it remains on a legal path and does not cause double meaning (ambiguous). Double meanings are feared to cause differences in understanding and mistakes in carrying out the contract. Rhetoric in trade is also not allowed to contain pornographic elements and cause lust. Even though the goods being sold are halal, if they are sold in the wrong way, the trade process will not be blessed.

 

Keywords: Buying and selling; Rhetoric; Urang Banjar.

Downloads

Published

2024-08-23